“Tidak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri”. Pernyataan ini terdengar klise, namun pada kenyataannya itulah kebenarannya. Banyak hal yang harus segera kita benahi, kita yang memimpin pemulihan dan bangkit dari kelengahan. Kondisi dan situasi yang berkembang sejak masa pandemi sampai saat ini, semakin menyadarkan kita akan pentingnya arti merdeka belajar dan belajar sepanjang hayat terutama bagi guru yang memiliki peran besar dalam terbentuknya budaya dan peradaban masa depan. Transformasi dalam dunia Pendidikan tak bisa terelakkan. Untuk itu sangat penting bagi guru untuk mengupgrade diri melalui berbagai pelatihan, pengembangan kompetensi sebagai agen yang harus berperan dalam pemulihan tumbuh kembang belajar murid. Hal ini selaras dengan sambutan yang disampaikan Plt. Kepala SMAN 1 Madiun, Pramujo Budiarto, S.Pd, M.Or, pada kegiatan Bimtek pembelajaran Berdiferensiasi dalam mewujudkan Merdeka Belajar yang dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2023 bertempat di Ruang Guru SMAN 1 Madiun
Kegiatan bimtek tersebut dibuka oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Madiun yang diwakili oleh Pengawas Pembina Bapak Drs. Hari Suryanto, M.M, diikuti oleh seluruh Guru SMAN 1 Madiun. Dalam sambutannya beliau mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan Bimtek tersebut dan memotivasi seluruh guru untuk terus mengupgrade diri terhadap segala bentuk perubahan dan mengasah potensi serta kemampuan yang dimiliki melalui pelatihan agar mampu menjadi pemimpin dalam pembelajaran bagi keberhasilan murid muridnya.
Adapun nara sumber pada kegiatan Bimtek kali ini adalah Bapak Ari Damari, M.Pd, ( tim Kurikulum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dari SMAN 5 Surabaya). Beberapa poin penting dari materi yang disampaikan oleh beliau adalah Pembelajaran Berdiferensiasi, Kecepatan Belajar, Gaya Belajar, Penilaian dan Rencana Pembelajaran
Dalam pokok bahasan materi tersebut disampaikan bagaimana kita memahami apa sebenarnya Pembelajaran Berdiferensiasi, berdasar pada filosofi Pendidikan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa guru seharusnya menghamba pada murid untuk menuntunnya sesuai kekuatan kodrat yang dimiliki. Bagaimana seorang guru menyikapi istilah differensiasi yang merupakan serangkaian keputusan masuk akal yang dibuat oleh guru yang berorientasi pada kebutuhan murid. Adapun kebutuhan murid tersebut meliputi kesiapan belajar murid, minat murid dan profil belajar murid. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan adanya strategi dalam pengelolaan dan managemen kelas melalui pemetaan kecepatan belajar murid. Salah satu strateginya adalah dengan menyiapkan bahan, perangkat ajar sebagai frame atau panduan dalam pembelajaran di kelas.
Selain mendapatkan materi tersebut, beliau juga berbagi pengalaman bagaimana peminatan atau pemilihan mapel akan dilaksanakan bagi kelas X untuk melanjutkan ke jenjang kelas XI. Dengan tetap mengakomodasi bakat, minat dan kesiapan belajar murid. Penjelasan tersebut dilengkapi dengan Teknik penilaian baik formatif maupun summative yang diharapkan dapat mengakomodasi kemampuan dan pengembangan diri murid.
Workshop dilaksanakan dari mulai pukul 08.00 sd pukul 15.15 WIB. seluruh peserta merespon positif terhadap interaksi dua arah yang diciptakan oleh Nara sumber, sehingga suasana diruang tersebut terasa santai tapi serius belajar bersama.
“BERGERAK BERSAMA SEMARAKKAN MERDEKA BELAJAR”, …..
Timwebsmasa23
