Menulis merupakan ketrampilan berbahasa yang paling tinggi. Seperti yang kita ketahui bahwa ada empat ketrampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Dalam kehidupan sehari-hari para siswa di lingkungan sekolah juga tak lepas dari kegiatan tulis-menulis. Meski demikian menulis adalah kegiatan yang tidak semua orang dapat melakukannya dengan lancar. Menurut KBBI menulis adalah kegiatan yang melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan. Menulis merupakan kegiatan belajar yang aktif dikarenakan orang yang menulis harus melakukan sebuah kegiatan untuk menciptakan sesuatu (tulisan).

Meskipun terlihat mudah karena kita sudah terbiasa menulis namun ternyata menulis tidak semudah yang kita bayangkan. Menuangkan ide kita menjadi sebuah tulisan lebih memerlukan waktu dari pada menyampaikan ide melalui perkataan. Tulisan selalu dilihat lebih berbobot serta lebih akurat dalam penyampaian fakta dibandingkan sumber informasi yang lain. Terbukti dari banyaknya jurnal serta karya ilmiah baik nasional maupun internasional yang dituangkan dalam tulisan. Jika ada pemaparan mengenai sesuatu tanpa adanya tulisan yang mendasarinya, kegiatan pemaparan tersebut belumlah dikatakan pemarapan ilmiah. Dalam skala lokal, nasional hingga internasional banyak sekali perlombaan dalam membuat karya tulis. Meskipun banyak yang mengikuti namun jika dihitung secara jumlah, kompetisi penulisan ilmiah pesertanya tak sebanyak kompetisi menyanyi, menjadi pelawak dan lain sebagainya yang notabene adalah kompetisi kemampuan berbicara.

Berkaca pada hal tersebut, SMAN 1 Madiun menyelenggarakan pelatihan menulis essai dan karya tulis ilmiah bagi siswa-siswinya. Pelatihan dilaksanakan pada hari Sabtu 02 Oktober 2021 mulai pukul 08.00 – 12.00. Kegiatan tersebut melibatkan seluruh siswa-siswi dari perwakilan kelas, serta siswa-siswi yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler KIR (karya ilmiah remaja). Adapun pemateri pada kegiatan tersebut adalah Rustiani Widiasih, M.Pd, guru inti pada Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Dalam pembukaan kegiatan kali ini pemateri mencoba membuka pola pikir para peserta dengan meminta mereka untuk menggambarkan sebuah pemandangan dalam waktu 5 menit. Tak disangka ternyata dari 56 siswa, lebih dari 90% menggambarkan pemandangan yang memiliki unsur gunung dan pantai atau pemandangan alam. Hanya ada 3 peserta yang memiliki sudut pandang berbeda mengenai gambar pemandangan. Dari studi kasus tersebut, pemateri mulai masuk ke materi dengan menjelaskan bahwa dalam karya tulis ilmiah, pemilihan sudut pandang yang tak biasa menjadi salah satu faktor penting menang atau tidaknya kita dalam mengikuti perlombaan.  Pemilihan judul juga tidak dapat diabaikan dalam mengemas sebuah karya tulis itu menjadi menarik atau tidak.

Acara berlangsung dengan sangat menarik. Para peserta juga sangat antusias dengan berbagai materi yang diberikan. Hingga tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Selain berupa teori, kegiatan kali ini juga menghasilkan konsep essai dari para peserta. Ini merupakan permulaan yang bagus bagi siswa-siswi SMAN 1 Madiun untuk lebih fokus menggeluti karya ilmiah serta berbagai kompetisi yang disediakan. Target yang ditentukan setelah ini adalah keikutsertaan siswa-siswi dalam berbagai lomba karya tulis baik skala lokal maupun nasional. Dengan adanya pelatihan menulis kali ini diharapkan hasil karya ilmiah para siswa menjadi lebih berpeluang untuk memenangi berbagai lomba yang ada.

Tak lupa dukungan dari seluruh pihak baik internal sekolah, orang tua/wali siswa maupun berbagai pihak eksternal sangatlah diperlukan. Sinergi dan semangat bersama-sama dalam meraih prestasi SMAN 1 Madiun lebih gemilang. Usaha serta doa juga selalu dilakukan agar dapat terwujud apa yang dicita-citakan…..